MENGUAK JATI DIRI ARSITEKTUR JAWA TIMUR
MENGUAK JATI DIRI ARSITEKTUR JAWA TIMUR
Oleh. Achmad Fahmi
Gambar 1. Rumah adat Jawa Timur
Sumber: budayalokal.id
Hayo, siapa yang tidak kenal dengan rumah Jawa satu ini? Seperti tidak asing lagi bukan? Rumah ini merupakan rumah adat tradisional masyarakat jawa Timur. Desain dan arsitektur Jawa dipakai dengan fungsi yang beragam. Jika kamu pergi ke pedesaan, kamu akan menemukan beragam rumah Jawa yang berfungsi sebagai tempat tinggal. Berbeda lain dengan rumah adat di Keraton Yogyakarta dan Surakarta disana kebanyakan rumah Jawa hanya dipakai untuk ruang tamu saja.
Tidak hanya itu, ada banyak hal yang mungkin kalian belum ketahui tentang rumah adat Jawa Timur. Nah, diartikel ini penulis akan mencoba untuk “Menguak Jati Diri Arsitektur Jawa Timur”. Penasaran? Yuk, kita ulas berikut ini.
Apa dan Siapa Arsitektur Jawa Timur itu?
Siapa arsitektur jawa timur itu? Seperti yang kita tahu ada banyak ragam arsitektur di Jawa yang kita kenal; ada Jawa Barat yang terkenal dengan rumah adat sunda, ada Yogyakarta yang terkenal dengan rumah keraton yogyakarta, berinjak ke Jawa Tengah dengan rumah adat joglo, dan tak lupa pula ada Jawa Timur. Nah, memang hampir sama rumah adat Jawa Timur dengan rumah adat Jawa Tengah maupun Yogyakarta. Namun, sebenarnya ada beberapa perbedaan mendasar diantara rumah Joglo dari beberapa daerah dengan yang ada di Jawa Timur. Masing-masing arsitektur tersebut menunjuk pada pada wajah dan isi arsitektur yang menjadi kekhasan masing-masing lokasi.
Sehingga dapat dikatakan bahwa arsitektur lokasi yang satu berbeda dengan arsitektur lokasi yang lain. Sayangnya salama ini hanya perbedaan itu yang menjadi pengetahuan kita mengenai adanya arsitektur di Jawa. Dengan perbedaan itu seakan-akan kita mengakui bahwa arsitektur Jawa Timur hampir sama atau bahkan sama saja dengan arsitektur Jawa yang lain. Lalu posisi manakah yang dimiliki oleh arsitektur Jawa Timur itu?
Arsitektur Jawa merupakan wajah dan isi dari lingkung-bina karya anak bangsa Jawa yang bertumbuh-kembang dan mentradisi dilingkungan Jawa itu sendiri. Dengan pengertian ini maka arsitektur batu, percandian dan arsitektur kayu, arsitektur tradisional adalah hasil-buah arsitektur nusantara. Arsitektur Nusantara itu sendiri, sama dengan Arsitektur Tradisional yang sudah demikian populer di sekitar kita. Arsitektur Nusantara adalah pengetahuan arsitektur yang berada dan menempatakan diri dalam ranah pengetahuan ilmu arsitektur. Dari pengertian ini kita mengetahui ada ranah pengetahuan yang lain yaitu ranah pengetahuan kebudayaan. Nah, untuk mengetahui lebih lanjut dapat kita ketahui spesifikasi pada rumah adat Jawa Timur dibawah ini.
Gambar 2. Rumah adat Joglo Situbondo
Sumber: budayalokal.id
Jika dilihat sekilas, bentuk dari rumah Joglo Jawa Timur ini mirip dengan rumah adat di Jawa tengah. Akan tetapi, lebih spesifiknya, rumah adat Jawa Timur disebut dengan rumah Joglo Situbondo. Rumah ini memiliki ciri khas bentuk limas atau dara gepak, uniknya, rumah ini terbuat dari material kayu jati sebagai bahan dasar bangunannya.
Rumah Joglo Situbondo menyiratkan kepercayaan Kejawen dari masyarakat Jawa yang berdasar pada sinkritisme. Tata ruang dari rumah Joglo melambangkan keharmonisan antara manusia dengan sesama dan manusia dengan alam sekitar.
Mulai dari pondasi, jumlah saka guru (tiang utama), bebatur (tanah yang diratakan dan lebih tinggi ketimbang tanah sekelilingnya), serta ornamen yang menyusun rumah Joglo mencerminkan kepribadian dari masyarakat Jawa Timur. Terdapat 4 saka guru yang berfungsi sebagai penahan atap yang berbentuk brunjung.
Masing-masing saka ditopang oleh umpak yang menggunakan sistem purus. Sebagai stabilisatir, rumah adat ini menggunakan blandar, pengeret, sunduk, dan kilik.
Sebelum masuk ruang utama dari rumah Joglo Situbondo ini, ada makara atau selur gelung (pintu dengan hiasan). Hiasan ini berfungsi sebagai pengusir hal negatif di dalam rumah menurut kepercayaan masyarakat.
Ada dua ruangan yang melengkapi rumah Joglo Situbondo ini, yaitu pendopo untuk menerima tamu, dan ruang belakang sebagai kamar tidur dan dapur. 3 bagian dalam rumah Joglo Situbondo meliputi senthong tengen (kamar kanan) untuk dapur dan gudang, senthong kiwa (kamar kiri) untuk kamar tidur, dan senthong tengah (kamar tengah) sebagai tempat menyimpan barang berharga seperti benda pusaka dan emas.
Nah, dari sini kita simpulkan bahwa arsitektur Jawa Timur merupakan hasil-produk kearifan lokal (jati diri) masyarakat Jawa Timur itu sendiri yang diimplementasikan kedalam bentuk bangunan sebagai wujud kebudayaan.
Nice!!!!
BalasHapus